Goresan Pena “Bang Mas” GURU SANG MOTIVATOR
“Ayo, kita jadikan hari ini luar biasa! Anda bisa. Saya percaya pada anda. Kini saatnya Anda percaya pada diri sendiri! Let’s make it
Bagi saya, Motivasi adalah cara Allah menunjukkan cinta-Nya kepada hamba-Nya melalui kata-kata, tindakan, dan kehadiran orang-orang baik di sekitar kita. Maka, jadilah seseorang yang, dengan kata-kata atau sikapmu, mampu meringankan beban orang lain. Sebab, siapa tahu, Allah telah memilihmu untuk menjadi jawaban atas doa-doa seseorang yang sedang dalam kesulitan.
Dalam Agama Islam, Motivasi bukanlah sekedar menginspirasi orang lain. Tapi merupakan wujud kasih sayang yang tulus terhadap sesama umat Islam dan wujud penghiburan bagi jiwa-jiwa yang lelah dan kehilangan.
Bayangkan, di tengah kesulitan hidup, seseorang mendatangi Anda dan berkata, Allah bersamamu. Tuhan melihat perjuanganmu dan tidak akan pernah meninggalkanmu.
Ungkapan sederhana ini, bila diucapkan dengan iman dan cinta, dapat menjadi kekuatan yang ampuh dalam menghidupkan kembali semangat seseorang yang tampak padam.
Rasulullah saw, sosok manusia terbaik yang pernah ada, adalah contoh luar biasa bagaimana seorang motivator sejati itu hadir. Ketika para sahabat merasa takut, kehilangan harapan, atau dilanda kesedihan, beliau datang dengan kelembutan yang tak tergambarkan. Ingatkah bagaimana Nabi saw memotivasi Abu Bakar di dalam gua saat dikejar kaum Quraisy? Dengan tenang beliau berkata:
لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ
"Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. At-Taubah: 40)
Bayangkan spirit dari kata-kata ini. Di saat terdesak, ketika nyawa mereka terancam, Nabi saw tetap tenang dan meyakinkan sahabatnya bahwa Allah adalah pelindung terbaik.
Ungkapan itu bukan hanya menguatkan hati Abu Bakar, tetapi juga menjadi pelajaran abadi bagi kita semua, bahwa di saat kita terlemah, Allah selalu ada.
Motivasi dalam Islam sering kali menyentuh sisi terdalam jiwa, karena ia bukan hanya tentang mengubah pikiran, tetapi juga menghidupkan hati. Ketika seseorang merasa bahwa usahanya sia-sia, Islam mengingatkan bahwa Allah tidak pernah menyia-nyiakan kebaikan sekecil apa pun. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧
“Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Bahkan amal kecil yang mungkin tidak terlihat oleh manusia lain, Allah perhitungkan. Ayat ini adalah sentuhan lembut dari Allah kepada hamba-Nya yang mungkin merasa kecil dan tidak berarti.
Sebuah tanbih bahwa setiap tetes keringat, setiap air mata, dan setiap doa tidak pernah luput dari perhatian-Nya.
Namun, motivasi dalam Islam bukan hanya tentang janji manissurga. Ia juga tentang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran. Rasulullah saw pernah bersabda:
"Jadilah engkau di dunia seperti seorang musafir, atau bahkan seperti seorang yang sekadar berteduh di bawah pohon, lalu pergi." (HR. Bukhari)
Hadits ini adalah teguran lembut yang membangkitkan jiwa. Iamengingatkan kita untuk fokus pada tujuan akhir perjalanan menuju ridha Allah. Dunia ini sementara, tetapi setiap langkah kita di sini menentukan kedudukan kita di akhirat. Tidakkah ini menjadi motivasi terbesar, bahwa perjuangan kita sekarang adalah investasi abadi untuk kehidupan setelah mati?
Kadang, motivasi tidak perlu datang dalam bentuk kata-kata panjang. Sebuah senyuman, doa yang tidak terdengar, atau sekadar hadir untuk mendengarkan sudah cukup untuk membuat seseorang merasa bahwa ia tidak sendirian.
Rasulullah saw bersabda:
تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
"Senyum manismu di hadapan saudaramu adalah sedekah."(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)
Betapa indahnya Islam, yang bahkan tindakan sesederhana itu dihitung sebagai amal kebaikan. Karena motivasi sejati adalah tentang memberi harapan, memberi kekuatan, dan mengingatkan bahwa meskipun hidup terasa berat, ada Allah yang Maha Mengetahui setiap perjuangan.
-------
Peran guru sebagai motivator adalah bagian yang integral dari tugas seorang Muslim, terutama dalam membimbing orang lainmenuju jalan kebaikan. Konsep motivasi dalam Islam berakar pada prinsip-prinsip mendukung, menginspirasi, dan mengingatkan dengan cara yang penuh hikmah dan kasih sayang,
Sebagaimana tercermin dalam ajaran Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW
1. Motivasi dengan Hikmah dan Akhlak Baik
Islam mengajarkan bahwa setiap motivasi harus disampaikan dengan cara yang lembut, penuh hikmah, dan kasih sayang. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. An-Nahl: 125)
Ayat ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang bijaksana dalam memberikan motivasi, sehingga orang yang mendengar merasa didukung, bukan dihakimi.
2. Nabi Muhammad SAW Sebagai Motivator Terbaik
Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna dalam memotivasi umatnya. Beliau memberikan dorongan dengan kelembutan hati, optimisme, dan perhatian penuh. Salah satu contohnya adalah saat beliau memotivasi sahabat muda, Abdullah bin Abbas, dengan mengatakan:
يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ
“Wahai Anak Muda, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu.(HR. Tirmidzi)
Pesan ini tidak hanya memberi motivasi spiritual, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kebergantungan kepada Allah.
3. Motivasi dengan Janji Kebaikan dan Akhirat
Dalam Islam, motivasi tidak hanya berfokus pada hal-hal duniawi, tetapi juga pada akhirat. Allah dan Rasul-Nya sering kali memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik, seperti pahala, keberkahan hidup, dan surga.Contoh motivasi ini terlihat dalam firman Allah:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS. An-Nahl: 97)
Ayat ini memotivasi umat Muslim untuk berbuat kebaikan dengan janji kehidupan yang penuh keberkahan.
4. Motivasi dalam Kebersamaan dan Dukungan
Islam juga mengajarkan pentingnya saling mendukung dan memotivasi sesama Muslim. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak akan menzaliminya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa motivasi tidak hanya berupa kata-kata, tetapi juga tindakan nyata dalam membantu orang lain.
5. Pentingnya Doa sebagai Motivasi Spiritual
Doa adalah bentuk motivasi spiritual yang luar biasa dalam Islam. Dengan berdoa, seorang Muslim tidak hanya memotivasi dirinya sendiri untuk tetap optimis, tetapi juga mempercayakan hasil usahanya kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (HR. Hakim)